MANAGEMEN KRISIS




         Setiap organisasi atau perusahaan pasti pernah mengalami masalah (internal maupun eksternal). Beberapa masalah  bahkan ada yang menjadikan organisasi  atau perusahaan tersebut terjerumus ke dalam krisis. Krisis adalah “keadaan yang genting, kemelut, masa bahaya, kesukaran, dan atau keraguan akan masa depan” (Purwodarminto: Kamus Bahasa Inggris-Indonesia) yang apabila dibiarkan akan merugikan atau bahkan mengancam eksistensi daripada organisasi /perusahaan /lembaga . Oleh karena itu, sebelum krisis berkembang menjadi akut atau bahkan kronis, upaya untuk mengelola krisis perlu dilakukan. Krisis bisa bersumber dari berbagai macam persoalan yang bersifat:  
  • Persoalan internal: konflik manajemen, konflik karyawan  (pemutusan hubungan kerja, tuntutan kenaikan gaji) yang berakibat pada menurunnya kinerja perusahaan, kesalahan produk yang berakibat pada menurunnya omzet penjualan, dan lain sebagainya  
  • Persoalan eksternal: konflik antara perusahaan dengan publiknya, yang bisa disebabkan oleh konflik terbuka antarelit politis, keluhan pelanggan, kebijakan pemerintah, depresi ekonomi, dan lain sebagainya.
Krisis adalah situasi yang merupakan titik balik (turning point) yang dapat membuat sesuatu tambah baik atau tambah buruk. Menurut Djamaluddin Ancok, jika dipandang dari kacamata bisnis suatu krisis akan menimbulkan hal-hal seperti berikut :
  1. Intensitas permasalahan akan bertambah.
  2. Masalah akan dibawah sorotan publik baik melalui media masa, atau informasi dari mulut ke mulut.
  3. Masalah akan menganggu kelancaran bisnis sehari-hari.
  4. Masalah menganggu nama baik perusahaan.
  5. Masalah dapat merusak sistem kerja dan menggoncangkan perusahaan secara keseluruhan.
  6. Masalah yang dihadapi disamping membuat perusahaan menjadi panik, juga tidak jarang membuat masyarakat menjadi panik.
  7. Masalah akan membuat pemerintah ikut melakukan intervensi [1]
Kesadaran akan dampak yang ditimbulkan oleh krisis sekaligus lemahnya dalam mengantisipasi datangnya sebuah krisis, menjadikan perlunya langkah-langkah antisipatif dalam sebuah kerangka kerja yang disebut manajemen krisis.

Manajemen krisis membedakan situasi krisis menjadi : pra-krisis dan krisis. Situasi Pra-krisis adalah situasi masih tenang dan stabil, bahkan tanpa tanda-tanda akan terjadinya krisis, sedangakan Situasi Krisis dirinci dalam tahap-tahap prodomal, akut, kronik, dan pengakhiran (resolution). Pada tahap prodomal, hadir tanda-tanda, pada tahap akut, terjadi kerusakan (damage), pada tahap kronik, krisis akan berlanjut yang lebih parah, dan pada tahap pengakhiran, krisis berakhir/teratasi.

 proses penyusunan manajemen krisis, sangat penting untuk mampu mengidentifikasi jenis krisis dalam berbagai situasi yang berbeda-beda dan menggunakan berbagai macam strategi manajemen krisis yang berbeda. Perlu diketahui memprediksi krisis memang sangat sulit, tapi mengidetifikasi macam-macam krisis sangatlah mudah dan bisa dikelompokkan. Lerbinger [2] mengkategorikan ada tujuh jenis/tipe krisis :
  • Bencana alam
  • Teknologi krisis
  • Konfrontasi
  • Kedengkian (Malevolence)
  • Krisis karena Manajemen yang Buruk (Crisis of skewed management value)
  • Krisis adanya penipuan (deception)
  • Kesalahan manajemen (management misconduct)


Secara umum perencanaan strategi terdiri dari tiga tahap proses, yaitu formulasi strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi.
Pada tahap formulasi startegi ini, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
  • Melakukan identifikasi ancaman dan peluang (eksternal) kemudian internal yang berupa kekuatan, kelemahan yang akan mempengaruhi langsung maupun tidak langsung terhadap organisasi.
  • Menetapkan tujuan Manajemen krisis dalam jangka panjang
  • Merumuskan strategi
  • Menetapkan program-program strategis


Pada tahap implementasi strategi, langkah-langkah yang dilakukan adalah
  • membuat kebijakan,
  • mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang diformulasikan dapat dijalankan,
  • menciptakan struktur yang efektif,
  • menyiapkan anggaran,
  • mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi.








Sumber materi:
Materi pelajaran Managemen Krisisi
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_Krisis




Komentar

Postingan populer dari blog ini

10 Brand UMKM Keren menurut Selvi yang ada di Palembang

Review Buku PUBLIK RELATION penerbit Andi

Cerita Acara