Mengenal Teori & Peroses Manegemen Public Relation
Manegemen Public Relation
Manajemen komunikasi antara sebuah organisasi
dan publiknya. Manajemen merupakan inti pengetahuan tentang bagaimana melakukan
koordinasi terbaik dari berbagai kegiatan yang dilakukan oleh suatu organisasi
untuk mencapai efektifitas. Jadi , Manajemen Public Relations adalah proses melakukan penelitian, perencanaan,
pelaksanaan, serta evaluasi kegiatan komunikasi yang diprakarsai oleh sebuah
organisasi.
Ruang lingkup Manegement Publik Relation :
·
Ke
dalam
1. Membina
sikap mental karyawan agar dalam diri mereka tumbuh loyalitas & dedikasi
terhadap perusahaan didalam bekerja
2. Menumbuhkan
semangat korp atau kelompok yang sehat dan dinamis
3. Mendorong
tumbuhnya kesadaran perusahaan
·
Ke
luar
Mengusahakan
tumbuhnya sikap & citra (image) public yang positif terhadap segala
kebijakan & tindakan perusahaan.
Model dasar public
relations tersebut adalah model publisitas atau agen pers, model
informasi public relations, model persuasif asimetris, dan model
simetris dua arah.
- ·
Model
publisitas atau agen pers –
Model ini menggunakan persuasi dan manipulasi untuk mempengaruhi khalayak untuk
memiliki kesan yang sama dengan organisasi dan umumnya para praktisi public
relations berperan sebagai jurnalis intern.
- ·
Model
informasi publik – Model ini
menggunakan press release dan cara-cara lain yang bersifat teknik komunikasi
satu arah untuk mendistribusikan informasi tentang organisasi.
- ·
Model
asimetris dua arah – Model ini
menggunakan persuasi dan manipulasi untuk mempengaruhi khalayak untuk memiliki
kesan yang sama dengan organisasi. Tidak diperlukan penelitian untuk untuk
menemukan apa yang dirasakan oleh karyawan atau klien terhadap organisasi.
- ·
Model
simetris dua arah – Model ini
menggunakan komunikasi untuk bernegosiasi dengan publik, memecahkan masalah,
dan untuk mempromosikan pengertian bersama dan rasa hormat antara organisasi
dengan karyawan atau klien (Marsh dalam Eadie, 2009 : 717-718)
Teori Manajemen Public Relations
Teori – teori yang menjadi landasan manajemen
public relations, diantaranya:
-
1. The Excellence TheoryTeori ini merupakan hasil kajian yang dilakukan oleh James E. Grunig, Larissa A. Grunig, dan David M. Dozier yang meneliti praktek-praktek organisasi yang dikenal dengan manajemen public relations dan manajemen komunikasi khususnya praktek-praktek yang berhubungan dengan empat macam model atau filosofi public relations yaitu publisitas atau agen pers, informasi publik, dua arah asimetris, dan dua arah simetris.Hasil studi menunjukkan bahwa model public relations yang paling efektif adalah model simetris dua arah karena adanya nilai-nilai pengertian bersama dan advokasi dua arah. Secara umum, teori ini menyatakan bahwa nilai komunikasi dapat dilihat melalui empat tingkatan, yaitu :1. Tingkatan program – organisasi yang efektif harus menguatkan public relations sebagai fungsi manajemen yang kritis2. Tingkatan fungsional – public relations harus terintegrasi dengan fungsi-fungsi komunikasi dan terpisah dari fungsi manajemen lainnya termasuk marketing3. Tingkatan organisasi – organisasi yang efektif harus mendasarkan komunikasi internal dan eksternal serta membangun hubungan pada model simetris dua arah4. Tingkatan sosial – organisasi harus menyadari dampak organisasi terhadap organisasi lain dan publik. Suatu organisasi dapat dikatakan tidak akan efektif kecuali jika organisasi tersebut bertanggung jawab secara sosial.2. Contingency TheoryTeori ini merupakan reaksi dari the excellence theory. Teori ini menawarkan nilai-nilai inti dari model simetris dua arah dengan model yang lebih situasional (Marsh dalam Eadie, 2009 : 717-718)
Proses
Manajemen Public Relations
Beberapa hal yang mendukung jalannya proses
manajemen public relations meliputi elemen proses
manajemen public relations, perencanaan serta monitoring dan
evaluasi proses public relations. Dalam proses manajemen public
relations melibatkan berbagai elemen yaitu :
·
sumber daya manusia
yang menunjang proses manajemen public relations.
·
peralatan yang
diperlukan agar menunjang proses manajemen public relations.
·
sarana yang dibutuhkan
untuk mendukung proses manajemen public relations.
·
metode yang digunakan
dalam proses manajemen proses public relations.
·
anggaran atau dana
yang digunakan dalam proses manajemen public relations.
·
publik sasaran dalam
proses manajemen public relations.
Proses Evaluasi Public
Relations
Sebagai fungsi
manajemen, public relations tidak terlepas dari proses
pengawasan dan evaluasi. Terdapat beberapa prinsip evaluasi yang dapat membantu
merumuskan suatu konteks dan membuat proses evaluasi menjadi lebih mudah
dilakukan. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
·
Mengkritisi tujuan.
Kampanye public relations dapat dikatakan efektif apabila
mencapai tujuan dalam kerangka manajemen yang baik. Karenanya suatu tujuan
kampanye public relations perlu dapat dicapai dan diukur dan
untuk memastikannya diperlukan penelitian dan pra uji coba jika memungkinkan.
·
Evaluasi perlu
dipikirkan saat awal proses.
·
Evaluasi adalah proses
yang berjalan. Program-program public relations hendaknya
dapat dimonitor atau dilakukan pengawasan dalam setiap perkembangannya.
·
Evaluasi berada di
setiap tahapan proses komunikasi. Berbagai keputusan yang harus diambil
sepanjang rantai komunikasi berpengaruh pada keluaran komunikasi.
·
Evaluasi adalah tujuan
dan ilmiah sebagai kemungkinan.
·
Melakukan evaluasi
program dan proses. Program-program public relations dan
kampanye perlu melakukan evaluasi hasil kegiatan komunikasi dan manajemen. Hal
ini berguna untuk memisahkan daftar ketercapaian tujuan program dan fakta yang
ada di lapangan.
Adapun beberapa
istilah yang selalu digunakan dalam evaluasi proses public relations, yaitu
:
·
Input – merupakan hal yang disematkan
oleh public relations ke dalam produk komunikasi misalnya
jurnal. Ketika mengevaluasi input atau masukan, maka
elemen-elemen yang melekat padanya harus dapat dievaluasi seperti kualitas
latar belakang penelitian, penulisan, efektivitas rancangan, pemilihan ukuran
huruf, kertas serta warna. Metodologi yang digunakan diantaranya adalah review para
ahli, umpan balik, tes keterbacaan, studi kasus, survey khalayak, penghargaan.
·
Output – bagaimana produk secara efektif
didistribusikan dan digunakan oleh target publik baik target publik secara
langsung (karyawan) maupun target publik berupa pihak ketiga berupa sebuah
saluran atau pemuka pendapat dari target publik. Metodologi yang digunakan
diantaranya adalah analisis isi media, pengawasan media, dan statistik
distribusi.
·
Out-take – merupakan posisi yang berada diantara output dan outcome yang
pada umumnya menggambarkan jumlah orang yang mempelajari isi, serta jumlah
orang yang memahami isi. Metodologi yang digunakan diantaranya adalah statistik
pembaca-pendengar-penonton, kegiatan, tingkatan respon, analisis khalayak, dan
sirkulasi.
·
Outcome – melibatkan pengukuran efek akhir
komunikasi yang meliputi tingkatan kognitif, afektif, dan konatif. Metodologi
yang digunakan diantaranya adalah observasi, penelitian kuantitatif, dan
statistik penjualan. (Greogry, 2010 : 160-161)
Manfaat
Mempelajari Manajemen Public Relations
Mempelajari
manajemen public relations dapat mendatangkan beberapa
manfaat diantaranya menambah pengetahuan dan pemahaman mengenai ruang lingkup
manajemen public relations, teori-teori manajemen, perencanaan
dan strategi public relations, pengelolaan public
relations, evaluasi public relations serta implikasinya
bagi organisasi.
Sumber Materi dan Reverensi:
- Materi pembelajaran dasar-dasar PR
- https://pakarkomunikasi.com/manajemen-public-relations
a
Komentar
Posting Komentar